MimbarNews.com, Jakarta - Calon presiden Anies Baswedan mengaku tak khawatir dengan hasil survei beberapa lembaga yang baru dikeluarkan pada pekan ini. Dilansir dari tempo.co ia mengatakan, panggung elektabilitas baru akan dibuktikan pada 14 Februari 2024 atau saat hari-H pelaksanaan Pilpres 2024.
"Saya kan dari dulu selalu bilang, bagi saya yang penting sensus tanggal 14 Februari. Itu yang paling penting," kata Anies saat ditemui di Sekretariat Perubahan Timnas AMIN, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, ia terbiasa diposisikan dalam urutan ke tiga dalam setiap survei saat mengikuti Pilkada DKI 2017.
"Dan saya selalu bilang, saya sudah biasa dengan survei nomor 3. Dari dulu waktu kita pilkada," jta dia.
Menurut Anies dengan tidak patah arang, ia meyakini akan menang dalam kontestasi Pilpres 2024. Kemenangan tersebut kata Anies dapat dicapai dengan berusaha.
"Insyaallah, ini semua atas ridha Allah. Kami berikhtiar, kami berusaha," katanya.
Anies dan Muhaimin yang mendapat nomor urut 1 mengusung tema perubahan. Menurut Anies, timnya akan berusaha menjelaskan kepada masyarakat tentang tema perubahan tersebut.
"Kondisi sekarang mau diteruskan, apa kondisi sekarang mau perubahan? Kalau mau perubahan, ini yang kami tawarkan perubahan," katanya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu pun mengklaim kian hari masyarakat makin banyak yang menyadari perlunya perubahan. "Memang kita perlu perubahan," katanya.
Kemarin, lembaga survei LSI Denny JA mengeluarkan hasil sigi terbaru mereka. Dalam survei itu, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran menempati posisi pertama dengan perolehan 40,3 persen. Sedangkan di urutan kedua ada Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas 28,6 persen. Dan di urutan ketiga ada pasangan Anies-Muhaimin dengan 20,3 persen.
Namun dalam survei Indonesia Political Opinion atau IPO, Anies justru memimpin di urutan pertama dengan elektabilitas 34,7 persen.
Posisi kedua diisi oleh Ganjar dengan perolehan suara sebesar 29,6 persen dan Prabowo sebesar 27,5 persen. (MD01)
