KSJ Sambirejo Timur Wujudkan Cinta dan Kepedulian Sosial lewat Aksi Sedekah Edisi ke-190

Jumat, 12 September 2025 | 21:50:01 WIB

Deliserdang — Dengan semangat membangun peradaban yang lebih peduli dan berkeadilan sosial, Komunitas Sedekah Jum'at (KSJ) Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang kembali mengukir jejak kebaikan melalui aksi nyata berbagi kasih kepada sesama. Pada edisi ke-190, KSJ Sambirejo Timur menggelar Gerakan Amal Sosial dengan menyalurkan puluhan paket sedekah kepada para dhuafa lansia yang belum tersentuh program bantuan pemerintah.

Kegiatan mulia ini dilaksanakan di Masjid Asy-Syakirin, Jalan Budi Rahayu Dusun 2 Mawar, Desa Sambirejo Timur, dan menjadi momentum penuh makna bagi warga sekitar. Diinisiasi oleh Pembina KSJ Sambirejo Timur yang juga Kepala Desa, M. Arifin, kegiatan ini menunjukkan sinergi antara nilai keagamaan dan tanggung jawab sosial dalam memperkuat rasa kemanusiaan di tengah masyarakat.

Turut hadir dan berperan aktif dalam kegiatan ini Ketua KSJ Sambirejo Timur, Soleman, S.Pd.I, Sekretaris Imam Nahu Lubis, S.Pd, dan Bendahara Zulkarnain, SE. Doa dan harapan baik pun mengalir melalui pimpinan doa, Ustadz Abdul Rajab Siregar, S.Ag, yang memohon keberkahan bagi seluruh donatur dan penerima manfaat.

Secara terpisah, saat dikonfirmasi oleh redaksi, Ariswan Manajemen KSJ Pusat menyampaikan bahwa Ketua Umum KSJ dan manajemen KSJ Pusat masih berada di Jakarta, kegiatan KSJ pusat edisi ke 319 akan di gelar pada hari Minggu, 14 September 2025 di Desa Pematang Cengal, Kecamatan Tanjung Pura, serta di objek ekowisata Tangkahan, Kabupaten Langkat. Dalam kegiatan tersebut, KSJ menggelar Pasar Sedekah dengan 1 ton beras murah dan berbagi kepada anak yatim serta dhuafa lansia, sebagai bagian dari komitmen membangun jejaring kebaikan yang terus tumbuh dan menyebar.

Dari satu desa ke desa lainnya, dari tangan-tangan yang ikhlas ke hati-hati yang membutuhkan, gerakan KSJ bukan sekadar sedekah, melainkan peradaban kasih yang terus menyala. Ketika kepedulian menjadi budaya, maka masyarakat yang berkeadilan bukan lagi utopia, melainkan kenyataan yang sedang dibangun, hari ini dan untuk masa depan yang lebih bermakna. ***

Terkini