BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi 7-10 Maret 2025

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi 7-10 Maret 2025
Gelombang tinggi menerjang di Desa Jongor, Kecamatan Sidamukti, Pandeglang, Banten, 14 Desember 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Banten dengan kisaran 1,25

MimbarNews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 7 - 10 Maret 2025.

Prakirawan BMKG, Marina Ayu Sulastri mengatakan bibit siklon 98S (7.0°LS dan 89.8°BT) di Samudra Hindia barat daya Bengkulu memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya  bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan  angin berkisar 8 - 25 knot, sedangkan  di wilayah  Indonesia  bagian selatan umumnya bergerak dari Barat  Daya  -  Barat  Laut  dengankecepatan angin  berkisar  6 - 20 knot. 

"Kecepatan  angin  tertinggi  terpantau  di  Samudra  Hindia  barat  Aceh  hingga  Mentawai,  Laut Natuna  Utara,  Selat Makassar,  Laut, Sulawesi, Laut Maluku, samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua Barat," kata Marina dikutip dari siaran pers, Jumat, 7 Maret 2025.

Menurut Marina, kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTT, Selat Karimata bagian utara, Laut Jawa bagian barat, Laut Jawa bagian timur, dan Selat Makassar bagian utara.

Gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah, Laut Maluku, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan NTB, Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa bagian tengah, Selat Makassar  bagian selatan, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Sulawesi bagian timur, Samudra Pasifik utara Papua Barat, dan  Samudra Pasifik utara Papua.

Gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 - 4,0 meter, kata Marina, berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai,  Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Pasifik utara Maluku, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya."Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata dia.

Untuk itu, kata dia, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Nelayan yang menggunakan perahu diminta waspada saat kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kapal tongkang diminta menghindar saat kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Mariana juga meminta kapal ferry untuk menghindar saat kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, kapal kargo dan kapal pesiar diminta waspaa saat kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter. 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index